Pages

21 Des 2018

24



pagi ini, tepat ketika matahari sedang semangat-semangatnya untuk terbit,
aku ingin mengucapkan
selamat, memasuki usia baru, ya, A.
semoga selalu dalam lindunganNya.

.


16 Des 2018

Tak Terlihat

//


Kebahagiaan yang terlihat bukan berarti palsu

Begitupun sedih yang tak terlihat,

bukan berarti tak berlaku.



\\

16 Nov 2018

Merasa Gagal






//Ada dorongan kuat untuk terus melangkah
Namun raga lemah ini rasanya ingin menyerah\\







10 Nov 2018

Bantu Saya







selalu ada garis tipis namun jelas antara benar dan salah
benar menurut siapa?
aku tidak tahu.









2 Nov 2018

Salah




Aku tahu ini keliru
berharap pada dia yang ku anggap sempurna
dia yang ku dambakan
aku lupa,
dia juga manusia yang punya kekurangan.

Anggap saja kecewa adalah proses pendewasaan
aku sedang dalam proses tersebut

Tidak, aku tidak sepenuhnya kecewa
karena aku masih berharap
besar atau kecil, harapan adalah harapan
seslalu ada kemungkinan untuk terjadi

Naif, ya?
melakukan kesalahan dengan sadar membuatku punya sejuta pembelaan
yang pasti masuk akal
aku salah
tapi aku bisa jelaskan

jangan terus menyalahkan
cukup ingatkan







28 Okt 2018

Rasa Manusia



apakah kelemahan merupakan tanda bahwa aku juga manusia?

apakah ketika aku berusaha untuk tidak sedih mendandakan bahwa aku 'menolak' menjadi manusia?


18 Okt 2018

masih tentang fajar








sebuah kesalahankah jika ku mengatakan yang sesungguhnya kepada Sang Maha Kuasa?
atau mungkin Sang Pemilik Hati lebih mengerti apa isi hatiku?
haruskah ku meminta, atau menyerahkan segalanya?


meminta artinya mengharapkan sesuatu dari apa yang diucapkan
menyerahkan berarti menerima apapun yang akan diberikan


Tuhan Maha Baik,
aku percaya.











26 Sep 2018

GONNA SEND THIS WHEN SOMEONE GET HIS 24TH BIRTHDAY

Dear, You.

This may be the cheesy words that annoys you. But it calls purity when someone send a letter, because you never know they will read your letter or not, and the worse thing is ; you don't know the letter that you've written will be received or not.
To be honest it's not easy to write this long-long words.
It feels like I've known you before I really knew you since the first day. You were so familiar to me, eventhough we met less than 5 times.
There was one thing that I always remember at our first met ; you are so tall.
and... Nice person, I like.
I like the way you angry to me, weird, huh? I don't know how to call you, the brave man or the crazy man, who woke my father up at 11pm when you drove me home.
I learn many things from you, one of them is ; patience.
patient to wait you every wednesday and weekend, for a few months, or a year, maybe? didn't count. patient to wait your appearance. It was always a good thing to hear your stories, everytime.

There are so many things that havent talked yet by us.
About politics, maybe? Politics is cruel for the weak, so you had to be strong if you don't want to be kicked. don't hate Politics, you're living in it.

If you had free time, please read some books or go to museum by yourself, so you will see there's a lot of beautiful things around you, you'll see every details that amazed you and your heart will more calm than before. you'll see people that makes you feel more grateful.

I don't know what's going on with you, and me, lately.
Feels like we become a stranger since you didn't pay attention of me anymore

Well, Happy 24th Birthday to you, A.
may Allah always shower you with love, joy and happiness.
may your career will be bright as your name.
may you always surrounded by your loved ones.
never stop learning new things, and don;t be too hard on yourself.
i wish you could be the best version of yourself everywhere you are.
be safe, always.

I know this too drama, but I want you to keep this photo, not because i don't want to keep it, i just want you to do.

29 Agu 2018

Pencapaian yang Berbeda

Hai!
sesuai judulnya gue mau bahas tentang pandangan pencapaian banyak orang bahwa kesuksesan seseorang disamaratakan dengan pencapaian orang lain.
gue ga setuju sama sekali, setiap manusia punya porsinya masing masing.
ada yang umur 20 tahun jadi sarjana
ada yang umur 23 tahun baru dapet kerja
ada yang umur 24 tahun resign dari kantor dan memutuskan untuk nikah
ada yang pacaran 4 tahun, putus dan nikah dengan orang lain yang baru dikenalnya 2 bulan
terus?
standard sukses bagi kalian itu apa?
bagi gue sukses itu ketika bisa menjalani hidup tanpa mengeluh. TANPA MENGELUH, BUKAN TANPA MASALAH.
bisa? bisa.
aneh bagi gue ketika, sebut saja, pernikahan muda menjadi goal setiap perempuan. bukan berarti gue ga mau nikah, gila kali lo, ya mau lah, tapi ga sekarang. minggu depan lah paling ngga hahaha ga deng. 2 atau 3 tahun lagi masih aman kok, doain aja bisa bahagiain mamah papah dulu :)
gue juga ngerasa aneh, ketika perempuan yang gelar pendidikannya tinggi dianggap 'mengerikan' dianggap 'bossy' dan dikhawatirkan 'mendominasi' laki laki.
ga ngerti sama pikiran orang orang yg kaya gitu,
gue berangkat dari opini pribadi yah...
gue termasuk orang yang menyelesaikan pendidikan lebih cepat dari yang seharusnya, ada aja yang nganggep gue ambisius (dalam artian negatif pastinya), gue juga bukan anak yang culun culun amat, masih bisa lah ngobrol masalah negara sama orang orang.
apakah itu sebuah kesalahan ketika gue mewujudkan mimpi gue?

pencapaian setiap manusia pasti berbeda karena prioritas manusiapun berbeda beda, sayang.
mungkin bagi sebagian orang, menikah dapat menyelesaikan setengah masalah hidup.
sebagian lainnya bilang karir yang oke bisa menyelesaikan setengah masalah hidup.
banyak juga yang bilang kalau usia hanya angka, mental yang susah dibangun, susah dibentuk. kalau udah kokoh, masalah apapun ga bakal ngancurin hidup.

capek, beb, dihajar sama kejamnya kehidupan.
gausah ditambah nyinyir tentang kesuksesan yang masyarakat bentuk

25 Jun 2018

hey, June

akan cerita banyak kali ini
rasanya pengen banget meluk Tuhan dan bilang makasih sebanyak banyaknya, gue gatau lagi harus minta apa selain kebahagiaan dan alhamdulillah gue selalu merasakan kebahagiaan tiap hari, walaupun sebenernya gue sendiri belum punya kerjaan tetap seperti orang tua gue inginkan.
dimulai dari lebaran
Lebaran kali ini sangat amat berkesan buat gue pribadi
karena bertepatan ulangtahun papah.
dan iya.
gue ketemu sama orang itu, ga punya kata yang pas untuk mendeskripsikan manusia yang selama setahun kenal cuma ketemu 4 kali haha
gue mudik ke Jogja, sekalian ketemu dia.
iya. 
ketemu lagi.
hmm, gimana ya ceritanya
hari H lebaran, gue ketemu di mall, makan sama nonton aja.
seminggu kemudian ketemu di Jogja, tapi cuma makan karena waktunya sama sama terbatas.
keluarga gue ngumpul sedangkan gue misah.
nemenin manusia yang malemnya harus masuk goa lagi.
plis jgn panggil gue bucin yang nyamperin jauh jauh ke jogja demi cowok.
tapi kalau kalian nganggep gue bucin juga terserah.
sejujurnya gue juga ngga ngerti apa tujuan gue dan dia deket kaya gini, gue pun ngerasa ngga dianggep, kadang dia pergi tanpa maaf kemudian dateng tanpa permisi.
gue ngga ngerasa kalau gue lagi diperjuangin, yg ada gue didiemin gini.
permainan kah? gue gatau kehidupan lagi mau apa dari diri gue. kenapa gue harus dipertemukan dengan orang yang jelas tapi tidak jelas? ada tapi tidak ada? cuek tapi posesif? baik tapi galak? haha aneh rasanya kalau cerita, bahkan nulis pun ngga bisa menggambarkan gimana perasaan gue. pemikiran gue pun ngga bisa dituangkan dalam bentuk tulisan. baca apapun jadi ngga fokus. gue dalam zona yang nyaman tapi ngga aman. sampe sampe setiap gue ngeliat apa aja yg gue lakuin setahun terakhir, gue ga yakin kalau gue udah ngelewatin ini semua, gue kira gue terlalu lemah untuk bisa bertahan, tapi nyatanya gue bisa sedikit berjuang. lebay tapi emang gitu kenyataannya. sering gue mikir, 'sampai kapan?' sampe kapan gue bertahan kaya gini, sampe kapan dia memperlakukan gue kaya gini, sampe kapan semua ini berakhir, sampe kapan gue akan memulai yang baru, dengan yang baru atau cerita hidup baru, sampai kapan semuanya menjadi jelas dan nyata? kalau emang harus lepas ya gue ngga akan ngejar, jangan jadiin gue sosok yang seakan akan selalu ada, walaupun kenyataannya gue akan selalu ada.
sekian cerita gue tentang manusia itu, kalau dilanjutin nantinya bisa dijadiin koran. gue belum bisa memastikan gimana kondisi gue dan orang itu.
lompat ke curhatan gue yg lain,
makin kesini gue ngga ngerti apa tujuan dua orang bersamague melihat contoh yang sangat dekat, pasangan yang udah punya cucutapi masih aja berantem setiap hari
singkatnya, gue takut dengan kehidupan, pekerjaan, dan pernikahan
gue ngga mau membenarkan bahwa gue takut dengan kehidupan, tapi nyatanya iya gue takut.
mungkin beberapa kalian melihat laut sebagai objek yang menenangkan dan menyenangkan, tapi entah mengapa buat gue laut itu bahaya, kita gatau didalem sana ada apa, diujung sana ada siapa, kita ga pernah liat apa yang ada dibawah laut, kita gatau kapan benda benda dalam laut itu menyerang kita, kita gatau badai apa yang akan turun dari atas sana, kita gatau ombak apa yang akan menerjang kita ditengah sana, dengan bekal seadanya, tanpa tahu kapan berlabuh. mungkin pemikiran gue ini harus gue ubah, gue bisa berenang, pasti gue bisa bertahan dong ditengah laut? toh kalau pun gue ngga bisa berenang, gue bisa menyelam sambil melihat betapa indah nan bahayanya benda laut? cukup dinikmati karena indah, tidak perlu dimiliki, bahaya.
jujur gue takut menghadapi semuanya
ketika pernikahan menjadi isu utama pada permpuan seusia gue, tapi orang orang ngga ngerti, gue masih mau berkarir, lagian gue juga liat contoh yang bagi gue kurang baik dalam pernikahan.
pernikahan itu bukan sekedar dua manusia, perempuan dan laki laki yang bersama, tapi dua keluarga, untuk waktu yang sangat amat panjang.
sekali seumur hidup.
gue ngerasa sangat amat malu kalau harus ngomongin pernikahan, apalagi dengan paksaan dan tuntutan. apa ga ada obrolan lain? karir? politik? ekonomi? sebenernya ketakutan gue tentang pernikahan bukan karena gue sedang tidak punya pasangan, ya kalaupun punya pasangan gue belum tentu yakin dia akan jadi pendamping gue seumur hidup. gue masih belum memikirkan hal hal yang jauh dibayangan gue, apakah sudah sedewasa itu untuk menjalani kehidupan baru? apakah keluarganya akan menerima keluarga gue? apakah apakah apakah?
gue masih belum bisa berhenti menenangkan diri gue, terlalu banyak yang ada dipikiran. terlalu banyak yang dikhawatirkan.
gue ga mau membandingkan diri gue dengan orang lain karena gue sendiri ngga tau apa yang mereka alami, lebih buruk kah? atau bahkan mereka menjalani jauh lebih tenang dibanding gue.
terimakasih sudah menjadi tempat untuk bercerita
gue pengen tulisan gue ini dibaca, bukan untuk dijadiin bahan obrolan, bukan juga untuk cari perhatian, gue pengen cerita tanpa ada yang nganggep gue cerita, biar kalian tau aja kehidupan gue ngga semenyenangkan itu walaupun selalu cukup (seperti yang gue bilang sebelumnya), gue butuh didenger, gue pengen berbagi pemikiran, mungkin ini cara terbaik bagi seorang yang introvert kaya gue, duduk sendiri di kamar sambil nulis blog yang lebih tepatnya mirip diary.

5 Jun 2018

6 6 18

suatu cerita tentang kesulitan gue, kelelahan gue, dan segalanya yang gue alami akhir akhir ini.
banyak yang bilang gue cewek beruntung sekaligus sempurna, dalam artian gue gaada kekurangan, walaupun tidak berarti gue lebih segalanya. gue mengamini, pun gue bersyukur dengan apa yang ada tanpa bermalas malasan untuk dapetin apa yang belum gue dapetin selama ini.
sakit banget rasanya, membatalkan perjalanan solo gue keluar kota, karena ada janji bisnis dengan orang. ini yang ketiga kalinya dia ngundur janji. pertama dan kedua gue masih berani ngehubungin duluan, tapi sekarang mohon maaf gue ga bisa kalau masih harus ngejar ngejar lagi, iya gue tau gue lagi butuh, tapi bukannya lo juga butuh? kenapa ngga bisa meghargai waktu orang lain sih? kenapa bersikap seenaknya sama orang lain?